Rabu, 30 April 2014

Penerapan Teknologi Information, Computing & Communication di Masyarakat serta Dampak Positif & Negatif pada Kehidupan Manusia



1.   Penerapan Teknologi Information, Computing & Communication di Masyarakat

Teknologi informasi (information technology) mulai berkembang pesat di diawal tahun 1980-an. Pesatnya perkembangan teknologi ini didukung oleh pesatnya perkembangan 11 prosesor (chip) yang berfungsi sebagai otak sebuah komputer pribadi (Personal Computer). Perkembangan teknologi hardware ini diikuti pula oleh kemajuan dalam bidang software, meskipun perkembangannya jauh di belakang perkembangan hardware.
Pada mulanya, prosesor dan software dirancang untuk sebuah komputer pribadi yang berdiri sendiri (stand alone PC). Namun sejalan dengan perkembangannya, PC-PC tersebut akhirnya dapat diintegrasikan melalui suatu jaringan (network) secara fisik.  Sehingga kita mengenal berbagai jenis jaringan yang mengintegrasikan beberapa buah PC. Contoh jaringan yang sering kita jumpai adalah Local Area Network (LAN), Wide Area Network (WAN), dan Internet.
Jaringan internet merupakan salah satu jenis jaringan yang popular dimanfaatkan, karena internet merupakan teknologi informasi yang mampu menghubungan komputer di seluruh dunia, sehingga memungkinkan informasi dari berbagai jenis dan bentuk informasi dapat dipakai secara bersama-sama. Saat ini telah banyak perusahaan swasta di Indonesia yang menyediakan jasa sambungan internet, misalnya IndoInternet, Radnet, D-Net, Idola, dan lain-lain.
Perusahan lain seperti PT Pos Indonesia yang juga menjadi penyedia jasa sambungan ke internet (Wasantara-Net) yang membuka cabang di setiap kota, yang kemudian menjadi pengembangan Nusantara 21. Nusantara 21 adalah jalan raya lintasan informasi yang menghubungkan seluruh kawasan nusantara dengan bandwidth yang sangat besar, sehingga memungkinkan pertukaran informasi dalam berbagai bentuk (teks, grafis, suara dan video) dapat terjadi dengan cepat.
IT atau Information Technology memberikan kontribusi yang luar biasa dalam hal penyebaran materi informasi ke seluruh belahan dunia.  IT merupakan suatu alat Globalisator yang luar biasa, salah satu instrumen vital untuk memicu time-space compression (menyusutnya ruang dan waktu), karena kontaknya yang tidak bersifat fisik dan individual, maka ia bersifat massal dan melibatkan ribuan orang.  Seseorang bisa terhubung ke dunia virtual global untuk bermain informasi dengan ribuan komputer penyedia informasi yang dibutuhkan, hanya dengan berada di depan komputer yang terhubung dengan internet.
Perkembangan teknologi informasi (TI) yang sedemikian pesat tersebut menciptakan kultur baru bagi semua orang di seluruh dunia. Dunia pendidikan pun tak luput dari sentuhannya. Integrasi teknologi informasi ke dalam duina pendidikan telah menciptakan pengaruh besar. Mutu dan efisiensi pendidikan dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi.
Di tengah masalah dunia pendidikan Indonesia yang tak kunjung selesai, kehadiran teknologi informasi menjadi satu titik cerah yang diharapkan mampu memberi sumbangan berarti dalam meningkatkan mutu pendidikan.  Saat ini mutu pendidikan Indonesia masih sangat rendah. Laporan tahunan Human development Index UNDP tahun 2004 menempatkan Indonesia pada posisi 111 dari 175 negara. Adapun hasil survai tentang kualitas pendidikan di Asia yang dilakukan oleh PERC (The Political and Economic Risk Country), Indonesia berada pada posisi 12 atau yang terendah (Suara karya, 18 desember 2004). Peringkat ini sepertinya tidak mengalami pergeseran jauh sekarang ini mengingat problematika pendidikan yang masih  belum berubah.
Ada beberapa alasan teknologi informasi dapat diterapkan dalam pendidikan masyarakat, di antaranya:
1.      Masyarakat sudah banyak yang memiliki komputer sendiri.
Hal ini memungkinkan dikembangkannya Paket belajar Personal-Interaktif. Paket ini dilakukan dengan cara memanfaatkan software pendidikan seperti : Computer Assisted Instructional (CAI) atau Computer-Based Training (CBT). Pada pemanfaatan jenis ini, informasi atau materi ajar dikemas dalam suatu software (perangkat lunak).  Peserta belajar dapat belajar dengan cara menjalankan program komputer atau perangkat lunak tersebut di komputer secara mandiri dan di lokasi masing-masing.  Melalui paket program belajar ini peserta dapat melakukan simulasi atau juga umpan balik kepada peserta ajar tentang kemajuan belajarnya.

2.      Negara Indonesia terdiri atas ribuan pulau yang tersebar dalam wilayah yang sangat luas, serta dihuni oleh lebih dari 200 juta pendiuduk dengan distribusi secara tidak homogen. Kondisi ini memang disadari menjadi kendala ketika akan diterapkan sistem pendidikan konvensional (tatap muka). Maka teknologi informasi yang mungkin diterapkan untuk kondisi tersebut adalah melalui jaringan internet.

Ada beberapa alternatif paradigma pendidikan melalui internet ini yang salah satunya adalah sistem “dot.com educational system” (Kardiawarman, 2000). Paradigma ini dapat mengitegrasikan beberapa sistem seperti:
1. Paradigma virtual teacher resources
    Paradigma yang dapat mengatasi terbatasnya jumlah guru yang berkualitas, sehingga siswa
    tidak haus secara intensif memerlukan dukungan guru, karena peranan guru maya (virtual
    teacher) dan sebagian besar diambil alih oleh sistem belajar tersebut.
2.  Paradigma virtual school system
     Paradigma  yang dapat membuka peluang menyelenggarakan pendidikan dasar, menengah
    dan tinggi yang tidak memerlukan ruang dan waktu.  Keunggulan paradigma ini daya
    tampung siswa tak terbatas. Siswa dapat melakukan kegiatan belajar kapan saja, dimana
    saja, dan darimana saja.
3. Paradigma cyber educational resources system, atau dot com leraning resources system.
    Merupakan pedukung kedua paradigma di atas, dalam membantu akses terhadap artikel
    atau jurnal elektronik yang tersedia secara bebas dan gratis dalam internet.
    Mengingat tofografi dan demografi penduduk Indonesia yang kurang menguntungkan,
    maka kita sudah saatnya memikirkan sistem pendidikan yang dapat dijangkau oleh
    penduduk paling terpencil dan paling minim sumber dayanya. Dilihat dari upaya penerapan
    teknologi tersebut, sungguh banyak potensi yang dapat dijadikan modal dasar penerapan
    teknologi informasi dalam pendidikan masyarakat.
                Di Indonesia, jaringan Internet mulai dikembangkan pada tahun 1983 di Universitas Indonesia berupa UINET oleh Dr. Joseph F.P. Luhukay. Ketika itu, ia baru menamatkan program doktor Filosofi Ilmu Komputer di Amerika Serikat. Jaringan dibangun selama empat tahun. Pada tahun yang sama, Luhukay juga mulai mengembangkan University Network (Uninet) di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Uninet merupakan jaringan komputer dengan jangkauan lebih luas dan meliputi Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Surabaya, Universitas Hasanudin, dan Ditjen Dikti.
                Sekarang ini, Internet telah berkembang pesat di Indonesia. Berbagai instansi, baik pemerintah maupun swasta, sudah terhubung lewat Internet. Sudah banyak lembaga pendidikan yang memiliki alamat web sendiri. Sistem pendaftaran siswa baru pun sudah dilakukan secara online yang terkenal dengan PSB online. Pendaftaran ujian masuk perguruan tinggi juga bisa dilakukan secara online. Bahkan, di setiap daerah sudah terdapat berbagai layanan berbasis Internet.

     2.   Contoh dari Penerapan Teknologi Information, Computing & Communication

v  Penerapan Teknologi Information, Computing & Communication dalam Dunia
     Bisnis
Dalam urusan bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce. E-Commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet. Sedangkan dalam dunia perbankan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah diterapkannya transaksi perbankan lewat internet atau dikenal dengan Internet Banking. Beberapa transaksi yang dapat dilakukan melalui Internet Banking antara lain transfer uang, pengecekan saldo, pemindahbukuan, pembayaran tagihan, dan informasi rekening. Sehingga dengan adanya ICT ini para pelaku perdagangan dan orang orang yang bekerja di bank tidak perlu repot-repot bekerja secara manual.

v  Penerapan Teknologi Information, Computing & Communication dalam Perbankan
Tak bisa dipungkiri bahwa di era modern ini TIK memiliki peranan di segala bidang termasuk bidang perbankan. Artikel TIK akan membahas tentang peran TIK dalam bidang perbankan.
Sejumlah bank di Indonesia saat ini memanfaatkan TIK untuk meningkatkan layanan kepada para nasabahnya. Sebagai contoh, para nasabah dapat mengambil uang dari mesin ATM yang telah tersedia selama 24 jam sehari. Bahkan beberapa bank telah menjalin kerja sama yang memungkinkan nasabah mengambil uang lewat ATM bank lain yang memiliki logo ATM bersama.
Kehadiran telpon seluler pun mengilhami penyelenggaraan bank untuk membuat layanan yang disebut mobile banking atau M-banking. Dengan menggunakan SMS, nasabah sudah bisa memeriksa saldo ataupun melakukan transaksi lainnya seperti membayar biaya telpon rumah dan mentransfer uang ke rekening orang lain.
Layanan lainnya yaitu internet banking. Internet banking merupakan fasilitas layanan transaksi perbankan melalui jaringan internet. Dengan menggunakan koneksi internet, para nasabah bisa melakukan aktivitas perbankan melalui komputer yang terkoneksi internet. Transaksi internet banking yang bisa dilakukan berupa memeriksa saldo, mentransfer uang, melakukan deposito, melihat sejarah transaksi. Bahkan ada bank yang sudah menyediakan layanan membuka rekening bank online tanpa Anda harus mengantri di bank tersebut. Hal ini tentu saja sangat membantu dan menguntungkan bagi setiap nasabah bank-bank yang ada di seluruh Indonesia. Dengan adanya internet banking yang merupakan salah satu manfaat TIK dalam bidang perbankan, seluruh jenis pembayaran pun bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja.

Penerapan Teknologi Information, Computing & Communication Dalam Pendidikan.
1.         TIK sebagai skill dan kompetensi
        Penggunaan TIK harus proporsional maksudnya  TIK bisa masuk ke semua lapisan
masyarakat tapi sesuainya dengan porsinya masing-masing.
2.        TIK sebagai infratruktur pembelajaran
                Tersedianya bahan ajar dalam format digital
             •   The network is the school
             •   Belajar dimana saja dan kapan saja
3.        TIK sebagai sumber bahan belajar
             •   Ilmu berkembang dengan cepat
             •   Guru-guru hebat tersebar di seluruh penjuru dunia
             •   Buku dan bahan ajar diperbaharui secara kontinyu
             •   Inovasi memerlukan kerjasama pemikiran
             •   Tanpa teknologi, pembelajaran yang up-to-date membutuhkan waktu yang lama
4.        TIK sebagai alat bantu dan fasilitas pembelajaran
             •  Penyampaian pengetahuan mempertimbangkan konteks dunia nyata
             •  Memberikan ilustrasi berbagai fenomena ilmu pengetahuan untuk mempercepat
                 penyerapan bahan ajar
             •   Pelajar melakukan eksplorasi terhadap pengetahuannya secara lebih luas dan mandiri
             •   Akuisisi pengetahuan berasal dari interaksi mahasiswa dan guru
             •   Rasio antara pengajar dan peserta didik sehingga menentukan proses pemberian
                 fasilitas
5.        TIK sebagai pendukung manajemen pembelajaran
            •   Tiap individu memerlukan dukungan pembelajaran tanpa henti tiap harinya
            •   Transaksi dan interaksi interaktif antar stakeholder memerlukan pengelolaan back
                 office yang kuat
            •   Kualitas layanan pada pengeekan administrasi ditingkatkan secara bertahap
            •   Orang merupakan sumber daya yang bernilai
6.        TIK sebagai sistem pendukung keputusan
             •   Tiap individu memiliki karakter dan bakat masing-masing dalam pembelajaran
             •   Guru meningkatkan kompetensinya pada berbagai bidang ilmu
             •   Profil institusi  pendidikan diketahui oleh pemerintah.

3.        Dampak Positif & Negatif pada Kehidupan Manusia
Berikut dampak-dampak positif maupun negatif dari penggunaan internet :

Dampak Positif :
Internet sangat populer, khususnya dikalangan generasi muda. Internet mudah
digunakan oleh siapapun, bahkan mereka yang hanya memiliki pengetahuan relatif minim. Orang-orang menggunakan Internet untuk mengirim surat (E-mail), ajang gaul yang murah, mencari informasi, mencari lowongan pekerjaan, dan juga berbisnis. Begitulah manfaat internet.

Dampak negatif :
                Selain berbagai macam dampak positif dari penggunaan internet, ternyata ada juga dampak negatif dari penggunaan internet seperti cyber (kejahatan) seperti di situs pertemanan seperti di facebook, banyak remaja putri yang mengalami pelecehan seksual akibat bertemu dengan orang yang baru ia kenal melalui facebook tersebut.
                Karena di internet kita bisa mengakses situs apa saja dengan biaya yang relatif sangat murah. Banyak remaja muda yang membuka situs-situs porno di warnet. Dan ini menyebabkan remaja itu menjadi dewasa belum pada waktunya. Ini dapat merusak moral anak-anak Indonesia, karena tugas mereka yang sebenarnya adalah belajar disekolah dan menjadi generasi penerus bangsa yang bermoral dan bermartabat. Sebaiknya orang tua lebih selektif dalam menjaga buah hatinya, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada anaknya.
                Dampak negatif lain pada Internet adalah terjadinya penipuan seperti yang sering terjadi pada bisnis online yang menyuruh konsumen untuk mentransfer sejumlah uang untuk biaya pengiriman barang yang dipesan. Namun setelah uangnya dikirim, barang yang diinginkan tidak kunjung datang. Dan ini sangat merugikan para konsumen, sebab mereka tidak tau siapa pelakunya. Karena penipuan berdasarkan internet, sistem keamanannya sangat terjamin.

Adapun Dampak Positif dan Dampak Negatif Penggunaan TIK di Berbagai Bidang lainnya adalah :
1.        Bidang Pendidikan
Dampak Positif Teknologi Informasi dan Komunikasi di bidang pendidikan yaitu sebagai berikut.
a.         Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
b.        Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
c.       Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
d.         Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar  karena penerapan sistem TIK.

Tidak diragukan lagi, transformasi informasi ini memiliki banyak manfaat positif, namun sayangnya juga membawa berbagai dampak negatif diantaranya:
a.         Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
b.        Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah system tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
c.         Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).

2.         Bidang Sosial Budaya
Dalam hal sosial dan budaya, TIK memberikan dampak yang tak sedikit, baik dampak positif maupun negatif. Dampak positif diantaranya adalah:
a.         Informasi yang ada di masyarakat dapat langsung dipublikasikan dan diterima oleh masyarakat. Sumber informasi tidak hanya berasal dari satu orang saja. Dalam masyarakat, semua orang dapat menjadi sumber informasi. Setiap orang dapat saling bertukar informasi satu sama lain. Informasi itu pun menyebar sampai kepada seluruh lapisan masyarakat dengan cepat melalui media-media TIK yang ada.
b.        Hubungan sosial antar masyarakat dapat berlangsung dimana saja dan kapan saja.
       Misal : A berada di kota Bandung dan B berada di kota Makassar. Mereka
       berkomunikasi melalui ponsel. Mereka saling mengabarkan kondisi satu sama lain dan
       saling bertukar cerita. Itulah sedikit gambaran pemafaatan TIK dalam hubungan interaksi  
       sosial. Walaupun berjauhan dan berada dalam zona waktu yang berbeda, mereka tetap
       dapat berkomunikasi dan saling bertukar informasi.
c.         Sosialisasi kebijakan pemerintah dapat lebih cepat disampaikan kepada masyarakat.
Peraturan pemerintah serta kebijakannya dapat keluar pada waktu yang tidak dapat diprediksi. Masa berlakunya pun kadang bersifat tentatif. Masyarakat pun sering dibingungkan oleh masalah ini. Karena keterlambatan info, masyarakat dirugikan oleh hal ini. Oleh karena itu, publikasi kebijakan serta peraturan pemerintah memerlukan media TIK, misalnya televisi, radio dan internet. Dengan begitu, masyarakat dapat dengan mudah dan cepat mengetahui peraturan dan kebijakan pemerintah yang sudah maupun baru keluar.
d.        Tumbuhnya sikap percaya diri dan motivasi tinggi.
       Masyarakat memiliki rasa percaya diri yang tinggi dengan adanya TIK. Hal ini
       dibuktikan dari fakta-fakta yang ada di dunia maya, misalnya jejaring sosial. Mereka
       berani tampil secara terbuka, baik kepada orang yang dikenalnya bahkan yang tidak
       kenal sama sekali. Mereka mengekspos pribadinya dengan memberikan informasi
       informasi yang sedang terjadi, baik itu penting atau tidak. Mereka berlomba-lomba untuk
       mendapatkan dan menyampaikan info terkini, hal ini juga dapat memperlihatkan tingkat
       kompetensi antar individu pun semakin besar.
e.         Adanya “share” budaya antar daerah.
       Kebudayaan dimiliki oleh setiap kelompok dari setiap daerah dalam setiap bangsa. Tidak
       hanya dengan penampilan atau pertunjukkan saja budaya itu dipublikasikan. Dengan TIK
       pun, antar kelompok masyarakat dapat menyampaikan kebudayaan yang dimiliki oleh
       masing-masing untuk kemudian dipelajari dan dilestarikan. Tidak hanya dalam satu
       Negara, tetapi dapat juga antar Negara.

       Dampak negatif  TIK dalam bidang sosial dan budaya adalah sebagai berikut.
a.         Timbulnya jenis kejahatan baru.
       Kejahatan yang timbul antara lain penipuan, pencurian nomor kartu kredit, pornografi,
       pengiriman email sampah (spam), pengiriman virus, penyadapan saluran telepon,
       memata-matai aktivitas seseorang (spyware), dan mengacaukan trafik jaringan.
       Kejahatan-kejahatan ini sulit dideteksi karena dikerjakan dengan fasilitas TIK, salah
       satunya internet.
b.        Maraknya perilaku menyimpang yang terjadi di kalangan masyarakat pada umumnya dan remaja pada khususnya.
       Perilaku menyimpang disebabkan oleh merosotnya moral yang ada di masyarakat.
       Kurangnya filterisasi akan informasi serta budaya yang diterima dari TIK menjadi faktor
       pokok timbulnya permasalahn ini. Hal yang seharusnya salah justru dibenarkan dan yang
       benar justru disalahkan. Perilaku yang melawan norma yang ada di masyarakat pun kian
       merebak, tak hanya pada kalangan remaja atau pelajar saja yang memang masih labil,
        tetapi juga pada masyarakat “dewasa”.
c.          Menurunnya tingkat kepercayaan kepada lingkungan sekitar.
        Kemudahan akses informasi semakin melemahkan rasa percaya pada orang-orang
        sekitar. Banyak orang justru lebih men-”dewa”-kan internet (khususnya) untuk mencari
        informasi dibandingkan bertanya langsung pada orang sekitar yang secara umum
        mengetahui. Atau bahkan mereka pun kadang sudah sulit sekali percaya pada polisi lalu
        lintas untuk menanyakan jalan sekalipun. Rasanya kalau tidak “googling” tidak afdol.
d.        Kurangnya ruang privasi.
       Hadirnya situs-situs jejaring sosial tidak hanya membantu untuk menghubungkan
       individu yang satu dengan yang lain atau dengan kelompoknya. Layanan ini memberikan
       penggunanya kebebasan untuk membuka diri dan melihat-lihat info serta privasi orang
       lain. Privasi bukan lagi menjadi barang mahal.
e.         Masuknya budaya asing yang kurang baik dan tidak difilter.
       Banyak budaya asing, baik penampilan maupun gaya hidup, yang masuk ke kelompok
       kelompok masyarakat. Tidak hanya budaya baik yang ada, tetapi budaya yang kurang
       baik pun dapat masuk dan lambat laun apabila tidak difilter secara dini, budaya tersebut
       bukannya membangun tapi malah justru mengerogoti budaya asli yang ada di kelompok
       tersebut.
f.         Meningkatnya angka pengangguran.
       Masalah yang satu ini sangat menarik perhatian. Kini, teknologi seolah-olah
       menggantikan manusia dalam segala bidang, termasuk pekerjaan. Kreatifitas manusia
       pun menjadi tumpul. Mereka menjadi tergantung akan teknologi. Hampir semua
       pekerjaan dilakukan oleh mesin-mesin otomatis. Sehingga makin banyak pengangguran
       karena tenaga mereka tergantikan oleh mesin-mesin otomatis tersebut.

3.        Bidang Bidang Perniagaan dan Perdagangan
Dampak positif teknologi informasi dan komunikasi di bidang perniagaan dan perdagangan di antaranya sebagai berikut.
a.         Membuka Peluang Bisnis Baru
       Fenomena perubahan yang muncul seiring dengan maraknya internet adalah tumbuh
       menjamurnya bisnis berbasis internet semacam detik.com. Nama – nama situs dagang di
       internet semacam Google, Yahoo, Amazon, eBay, lelang.com, indoexchange.com,
       Klikbca, dan lain sebagainya sudah menjadi istilah familiar di kalangan bisnis dan
       pengguna TIK. Awal tahun 1999 hingga akhir 2000 dunia bisnis pernah mengalami
       booming dotcom, suatu model bisnis baru yang dikembangkan dengan menggunakan
       internet sebagai sarana dan media transaksi.
       Electronic Business (e-business) dan Electronic Commerce (e-commerce) menjadi jargon
       yang masih hidup hingga kini. Bahkan futuris sekelas Lester Thurow, Carl Shapiro, Paul
       Krugman, Don Tapscott menjelang pergantian abad milenium dengan yakin mengatakan
       internet akan mengubah conventional economy menjadi new economy atau digital
       economy. Suatu kondisi ekonomi yang diwarnai dengan aktivitas bisnis berbasiskan
       transaksi melalui internet.
b.    Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
c.    Terjadinya industrialisasi
d.    Menjamurnya bisnis berbasis internet
       Fenomena perubahan yang muncul sering dengan maraknya internet adalah tumbuh
       menjamurnya bisnis berbasis  internet semacam detik.com. nama – nama situs dagang di
       internet semacam Google, yahoo!, Amazone, eBay, lelang.com, indeshange.com,
       klikbca, dan lain – lain sudah menjadi istilah familier dikalangan pembisnis dan
       pengguna TIK.
e.     Produktifitas dunia industri semakin meningkat.
f.     Konsumen tidak perlu mndatangi toko untuk mendapatkan barang
g.    Pembeli dapat menghemat waktu dan biaya transportasi dalam berbelanja
h.    Konsumen mempunyai lebih banyak pilihan karena dapat membandingkan semua produk
       yang ada di internet.
i.     Konsumen dapat membeli barang yang terdapat di Negara lain yang mungkin belum
       tersedia di dalam negeri.

Dampak negatif teknologi informasi dan komunikasi di bidang perniagaan dan perdagangan di antaranya sebagai berikut.
a.         Mendorong Tindakan Konsumtif dan Pemborosan dalam Masyarakat
        Teknologi informasi dan komunikasi seperti internet, televisi, dan radio banyak
        menawarkan beragam macam barang atau produk kebutuhan bagi masyarakat. Barang
        barang tersebut dapat berupa barang-barang primer, sekunder, hingga tersier. Banyak
        cara yang ditawarkan oleh pemilik produk agar masyarakat mau membeli produk buatan
        mereka, mulai dari pemberian potongan harga, hadiah, keuntungan, gaya hidup, mode,
        hingga kemewahan. Akibatnya masyarakat menjadi cenderung konsumtif (tindakan
        konsumsi yang cenderung berlebihan) dan boros karena mendorong mereka untuk terus
        belanja dan mengeluarkan uang untuk membeli barang yang bukan kebutuhan pokok
        mereka.
b.          Menambah angka pengangguran karena tenaga manusia banyak yang digantikan dengan mesin-mesin.

4.        Bidang Pemerintahan
Dampak positif TIK di bidang pemerintahan di antaranya adalah sebagai berikut.
a.         Mendorong Tumbuhnya Proses Demokrasi
        Setelah lebih dari tiga dekade di bawah kepemimpinan nasional yang otoriter dan
        dengan demokrasi perwakilan yang semu, kekuasaaan presiden hampir tak terbatas, dan
        maraknya perilaku yang bersifat kolusi dalam arena politik nasional, dorongan
        perubahan ke arah negara Indonesia yang lebih demokratis menjadi semakin mudah
       dengan adanya fasilitas TIK.
b.        Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Layanan Publik
       Dampak TIK tidak saja melanda perusahaan atau organisasi privat atau swasta. Al Gore
       dikala masih menjadi Wakil Presiden Amerika Serikat, menjadi pejabat negara pertama
       di dunia yang menyatakan perlunya birokrasi pemerintahan dalam memanfaatkan TIK,
       terutama untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan publik. 
c.    Meningkatkan layanan kepada masyarakat.
d.    Meningkatkan hubungan antara pemerintah dengan dunia usaha dan masyarakat karena
       informasi lebih mudah didapat.
e,    Tersedianya informasi yang mudah diakses oleh masyarakat.

Dampak negatif TIK di bidang pemerintahan di antaranya adalah sebagai berikut.
a.         Penggunaan persenjataan canggih untuk menyerang pihak lain demi kekuasaan dan kekayaan suatu negara.
b.    Terorisme yang semakin merajalela.
c.     Kurangnya privacy suatu negara akibat kerahasiaan yang tidak terjamin dengan semakin
        canggihnya alat –alat pendeteksi.
d,    Munculnya kejahatan jenis baru