1. Penerapan
Teknologi Information, Computing & Communication di Masyarakat
Teknologi informasi (information technology) mulai berkembang pesat di
diawal tahun 1980-an. Pesatnya perkembangan teknologi ini didukung oleh pesatnya
perkembangan 11 prosesor (chip) yang berfungsi sebagai otak sebuah komputer
pribadi (Personal Computer). Perkembangan teknologi hardware ini diikuti pula
oleh kemajuan dalam bidang software, meskipun perkembangannya jauh di belakang
perkembangan hardware.
Pada mulanya, prosesor dan software dirancang untuk
sebuah komputer pribadi yang berdiri sendiri (stand alone PC). Namun sejalan
dengan perkembangannya, PC-PC tersebut akhirnya dapat diintegrasikan melalui
suatu jaringan (network) secara fisik. Sehingga kita mengenal berbagai
jenis jaringan yang mengintegrasikan beberapa buah PC. Contoh jaringan yang
sering kita jumpai adalah Local Area Network (LAN), Wide Area Network (WAN),
dan Internet.
Jaringan internet
merupakan salah satu jenis jaringan yang popular dimanfaatkan, karena internet
merupakan teknologi informasi yang mampu menghubungan komputer di seluruh
dunia, sehingga memungkinkan informasi dari berbagai jenis dan bentuk informasi
dapat dipakai secara bersama-sama. Saat ini telah banyak perusahaan swasta di
Indonesia yang menyediakan jasa sambungan internet, misalnya IndoInternet,
Radnet, D-Net, Idola, dan lain-lain.
Perusahan lain seperti PT
Pos Indonesia yang juga menjadi penyedia jasa sambungan ke internet
(Wasantara-Net) yang membuka cabang di setiap kota, yang kemudian menjadi
pengembangan Nusantara 21. Nusantara 21 adalah jalan raya lintasan informasi
yang menghubungkan seluruh kawasan nusantara dengan bandwidth yang sangat
besar, sehingga memungkinkan pertukaran informasi dalam berbagai bentuk (teks,
grafis, suara dan video) dapat terjadi dengan cepat.
IT atau Information
Technology memberikan kontribusi yang luar biasa dalam hal penyebaran materi
informasi ke seluruh belahan dunia. IT merupakan suatu alat Globalisator
yang luar biasa, salah satu instrumen vital untuk memicu time-space compression
(menyusutnya ruang dan waktu), karena kontaknya yang tidak bersifat fisik dan
individual, maka ia bersifat massal dan melibatkan ribuan orang.
Seseorang bisa terhubung ke dunia virtual global untuk bermain informasi dengan
ribuan komputer penyedia informasi yang dibutuhkan, hanya dengan berada di
depan komputer yang terhubung dengan internet.
Perkembangan teknologi informasi (TI) yang sedemikian
pesat tersebut menciptakan kultur baru bagi semua orang di seluruh dunia. Dunia
pendidikan pun tak luput dari sentuhannya. Integrasi teknologi informasi ke
dalam duina pendidikan telah menciptakan pengaruh besar. Mutu dan efisiensi
pendidikan dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi.
Di tengah masalah dunia
pendidikan Indonesia yang tak kunjung selesai, kehadiran teknologi informasi
menjadi satu titik cerah yang diharapkan mampu memberi sumbangan berarti dalam
meningkatkan mutu pendidikan. Saat ini mutu pendidikan Indonesia masih
sangat rendah. Laporan tahunan Human development Index UNDP tahun 2004
menempatkan Indonesia pada posisi 111 dari 175 negara. Adapun hasil survai
tentang kualitas pendidikan di Asia yang dilakukan oleh PERC (The Political and
Economic Risk Country), Indonesia berada pada posisi 12 atau yang terendah
(Suara karya, 18 desember 2004). Peringkat ini sepertinya tidak mengalami
pergeseran jauh sekarang ini mengingat problematika pendidikan yang masih
belum berubah.
Ada beberapa alasan teknologi informasi dapat
diterapkan dalam pendidikan masyarakat, di antaranya:
1. Masyarakat sudah
banyak yang memiliki komputer sendiri.
Hal ini memungkinkan dikembangkannya Paket belajar Personal-Interaktif. Paket ini dilakukan dengan cara memanfaatkan software pendidikan seperti : Computer Assisted Instructional (CAI) atau Computer-Based Training (CBT). Pada pemanfaatan jenis ini, informasi atau materi ajar dikemas dalam suatu software (perangkat lunak). Peserta belajar dapat belajar dengan cara menjalankan program komputer atau perangkat lunak tersebut di komputer secara mandiri dan di lokasi masing-masing. Melalui paket program belajar ini peserta dapat melakukan simulasi atau juga umpan balik kepada peserta ajar tentang kemajuan belajarnya.
Hal ini memungkinkan dikembangkannya Paket belajar Personal-Interaktif. Paket ini dilakukan dengan cara memanfaatkan software pendidikan seperti : Computer Assisted Instructional (CAI) atau Computer-Based Training (CBT). Pada pemanfaatan jenis ini, informasi atau materi ajar dikemas dalam suatu software (perangkat lunak). Peserta belajar dapat belajar dengan cara menjalankan program komputer atau perangkat lunak tersebut di komputer secara mandiri dan di lokasi masing-masing. Melalui paket program belajar ini peserta dapat melakukan simulasi atau juga umpan balik kepada peserta ajar tentang kemajuan belajarnya.
2. Negara Indonesia
terdiri atas ribuan pulau yang tersebar dalam wilayah yang sangat luas, serta
dihuni oleh lebih dari 200 juta pendiuduk dengan distribusi secara tidak
homogen. Kondisi ini memang disadari menjadi kendala ketika akan diterapkan
sistem pendidikan konvensional (tatap muka). Maka teknologi informasi yang
mungkin diterapkan untuk kondisi tersebut adalah melalui jaringan internet.
Ada beberapa alternatif paradigma pendidikan melalui
internet ini yang salah satunya adalah sistem “dot.com educational system” (Kardiawarman,
2000). Paradigma ini dapat mengitegrasikan beberapa sistem seperti:
1. Paradigma virtual teacher resources
Paradigma yang dapat mengatasi terbatasnya jumlah guru yang berkualitas, sehingga siswa
1. Paradigma virtual teacher resources
Paradigma yang dapat mengatasi terbatasnya jumlah guru yang berkualitas, sehingga siswa
tidak haus
secara intensif memerlukan dukungan guru, karena peranan guru maya (virtual
teacher) dan
sebagian besar diambil alih oleh sistem belajar tersebut.
2. Paradigma virtual school system
2. Paradigma virtual school system
Paradigma yang dapat membuka peluang menyelenggarakan pendidikan
dasar, menengah
dan tinggi
yang tidak memerlukan ruang dan waktu. Keunggulan paradigma ini daya
tampung
siswa tak terbatas. Siswa dapat melakukan kegiatan belajar kapan saja, dimana
saja, dan
darimana saja.
3. Paradigma cyber educational resources system, atau dot com leraning resources system.
3. Paradigma cyber educational resources system, atau dot com leraning resources system.
Merupakan
pedukung kedua paradigma di atas, dalam membantu akses terhadap artikel
atau jurnal
elektronik yang tersedia secara bebas dan gratis dalam internet.
Mengingat
tofografi dan demografi penduduk Indonesia yang kurang menguntungkan,
maka kita
sudah saatnya memikirkan sistem pendidikan yang dapat dijangkau oleh
penduduk
paling terpencil dan paling minim sumber dayanya. Dilihat dari upaya penerapan
teknologi
tersebut, sungguh banyak potensi yang dapat dijadikan modal dasar penerapan
teknologi
informasi dalam pendidikan masyarakat.
Di
Indonesia, jaringan Internet mulai dikembangkan pada tahun 1983 di Universitas
Indonesia berupa UINET oleh Dr. Joseph F.P. Luhukay. Ketika itu, ia baru menamatkan
program doktor Filosofi Ilmu Komputer di Amerika Serikat. Jaringan dibangun
selama empat tahun. Pada tahun yang sama, Luhukay juga mulai mengembangkan
University Network (Uninet) di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Uninet merupakan jaringan komputer dengan jangkauan lebih luas dan meliputi
Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor,
Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Surabaya, Universitas Hasanudin,
dan Ditjen Dikti.
Sekarang
ini, Internet telah berkembang pesat di Indonesia. Berbagai instansi, baik
pemerintah maupun swasta, sudah terhubung lewat Internet. Sudah banyak lembaga
pendidikan yang memiliki alamat web sendiri. Sistem pendaftaran siswa baru pun
sudah dilakukan secara online yang terkenal dengan PSB online. Pendaftaran
ujian masuk perguruan tinggi juga bisa dilakukan secara online. Bahkan, di
setiap daerah sudah terdapat berbagai layanan berbasis Internet.
2. Contoh dari Penerapan
Teknologi Information, Computing & Communication
v Penerapan
Teknologi Information, Computing & Communication dalam Dunia
Bisnis
Dalam urusan bisnis Teknologi Informasi dan
Komunikasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik atau dikenal
sebagai E-Commerce. E-Commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan
komunikasi internet. Sedangkan dalam dunia perbankan Teknologi Informasi dan
Komunikasi adalah diterapkannya transaksi perbankan lewat internet atau dikenal
dengan Internet Banking. Beberapa transaksi yang dapat dilakukan melalui Internet
Banking antara lain transfer uang, pengecekan saldo, pemindahbukuan, pembayaran
tagihan, dan informasi rekening. Sehingga dengan adanya ICT ini para pelaku
perdagangan dan orang orang yang bekerja di bank tidak perlu repot-repot
bekerja secara manual.
v Penerapan
Teknologi Information, Computing & Communication dalam Perbankan
Tak bisa dipungkiri bahwa
di era modern ini TIK memiliki peranan di segala bidang termasuk bidang
perbankan. Artikel TIK akan membahas tentang peran TIK dalam bidang perbankan.
Sejumlah bank di
Indonesia saat ini memanfaatkan TIK untuk meningkatkan layanan kepada para
nasabahnya. Sebagai contoh, para nasabah dapat mengambil uang dari mesin ATM
yang telah tersedia selama 24 jam sehari. Bahkan beberapa bank telah menjalin
kerja sama yang memungkinkan nasabah mengambil uang lewat ATM bank lain yang
memiliki logo ATM bersama.
Kehadiran telpon seluler
pun mengilhami penyelenggaraan bank untuk membuat layanan yang disebut mobile
banking atau M-banking. Dengan menggunakan SMS, nasabah sudah bisa memeriksa
saldo ataupun melakukan transaksi lainnya seperti membayar biaya telpon rumah
dan mentransfer uang ke rekening orang lain.
Layanan lainnya yaitu
internet banking. Internet banking merupakan fasilitas layanan transaksi
perbankan melalui jaringan internet. Dengan menggunakan koneksi internet, para
nasabah bisa melakukan aktivitas perbankan melalui komputer yang terkoneksi
internet. Transaksi internet banking yang bisa dilakukan berupa memeriksa
saldo, mentransfer uang, melakukan deposito, melihat sejarah transaksi. Bahkan
ada bank yang sudah menyediakan layanan membuka rekening bank online tanpa Anda
harus mengantri di bank tersebut. Hal ini tentu saja sangat membantu dan
menguntungkan bagi setiap nasabah bank-bank yang ada di seluruh Indonesia.
Dengan adanya internet banking yang merupakan salah satu manfaat TIK dalam
bidang perbankan, seluruh jenis pembayaran pun bisa dilakukan kapan saja dan
dimana saja.
Penerapan
Teknologi Information, Computing & Communication Dalam Pendidikan.
1. TIK
sebagai skill dan kompetensi
Penggunaan TIK harus proporsional maksudnya TIK bisa masuk ke
semua lapisan
masyarakat tapi sesuainya dengan porsinya
masing-masing.
2. TIK
sebagai infratruktur pembelajaran
•
Tersedianya bahan ajar dalam format digital
• The network is the school
• Belajar dimana saja dan kapan saja
3. TIK
sebagai sumber bahan belajar
• Ilmu berkembang dengan cepat
• Guru-guru hebat tersebar di seluruh penjuru dunia
• Buku dan bahan ajar diperbaharui secara kontinyu
• Inovasi memerlukan kerjasama pemikiran
• Tanpa teknologi, pembelajaran yang up-to-date
membutuhkan waktu yang lama
4. TIK
sebagai alat bantu dan fasilitas pembelajaran
• Penyampaian pengetahuan mempertimbangkan konteks dunia
nyata
• Memberikan ilustrasi berbagai fenomena ilmu
pengetahuan untuk mempercepat
penyerapan bahan ajar
• Pelajar melakukan eksplorasi terhadap pengetahuannya
secara lebih luas dan mandiri
• Akuisisi pengetahuan berasal dari interaksi mahasiswa
dan guru
• Rasio antara pengajar dan peserta didik sehingga
menentukan proses pemberian
fasilitas
5. TIK
sebagai pendukung manajemen pembelajaran
• Tiap
individu memerlukan dukungan pembelajaran tanpa henti tiap harinya
• Transaksi
dan interaksi interaktif antar stakeholder memerlukan pengelolaan back
office yang kuat
• Kualitas
layanan pada pengeekan administrasi ditingkatkan secara bertahap
• Orang
merupakan sumber daya yang bernilai
6. TIK
sebagai sistem pendukung keputusan
• Tiap individu memiliki karakter dan bakat
masing-masing dalam pembelajaran
• Guru meningkatkan kompetensinya pada berbagai bidang
ilmu
• Profil institusi pendidikan diketahui oleh
pemerintah.
3. Dampak
Positif & Negatif pada Kehidupan Manusia
Berikut dampak-dampak
positif maupun negatif dari penggunaan internet :
Dampak Positif :
Internet sangat populer, khususnya dikalangan generasi muda. Internet mudah
Internet sangat populer, khususnya dikalangan generasi muda. Internet mudah
digunakan oleh siapapun, bahkan mereka yang hanya
memiliki pengetahuan relatif minim. Orang-orang menggunakan Internet untuk
mengirim surat (E-mail), ajang gaul yang murah, mencari informasi, mencari
lowongan pekerjaan, dan juga berbisnis. Begitulah manfaat internet.
Dampak negatif :
Selain
berbagai macam dampak positif dari penggunaan internet, ternyata ada juga
dampak negatif dari penggunaan internet seperti cyber (kejahatan) seperti di
situs pertemanan seperti di facebook, banyak remaja putri yang mengalami
pelecehan seksual akibat bertemu dengan orang yang baru ia kenal melalui
facebook tersebut.
Karena
di internet kita bisa mengakses situs apa saja dengan biaya yang relatif sangat
murah. Banyak remaja muda yang membuka situs-situs porno di warnet. Dan ini
menyebabkan remaja itu menjadi dewasa belum pada waktunya. Ini dapat merusak
moral anak-anak Indonesia, karena tugas mereka yang sebenarnya adalah belajar
disekolah dan menjadi generasi penerus bangsa yang bermoral dan bermartabat.
Sebaiknya orang tua lebih selektif dalam menjaga buah hatinya, agar tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada anaknya.
Dampak
negatif lain pada Internet adalah terjadinya penipuan seperti yang sering
terjadi pada bisnis online yang menyuruh konsumen untuk mentransfer sejumlah
uang untuk biaya pengiriman barang yang dipesan. Namun setelah uangnya dikirim,
barang yang diinginkan tidak kunjung datang. Dan ini sangat merugikan para
konsumen, sebab mereka tidak tau siapa pelakunya. Karena penipuan berdasarkan
internet, sistem keamanannya sangat terjamin.
Adapun Dampak Positif dan Dampak Negatif Penggunaan
TIK di Berbagai Bidang lainnya adalah :
1. Bidang
Pendidikan
Dampak Positif Teknologi
Informasi dan Komunikasi di bidang pendidikan yaitu sebagai berikut.
a. Informasi
yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan
pendidikan.
b. Inovasi
dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang
semakin memudahkan proses pendidikan.
c. Kemajuan TIK
juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis
teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada
dalam satu ruangan.
d. Sistem administrasi pada sebuah lembaga
pendidikan akan semakin mudah dan lancar
karena penerapan sistem TIK.
Tidak diragukan lagi, transformasi informasi ini
memiliki banyak manfaat positif, namun sayangnya juga membawa berbagai dampak
negatif diantaranya:
a. Kemajuan
TIK juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas
Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan
orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
b. Walaupun
sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah system tanpa celah,
akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut
akan berakibat fatal.
c. Salah
satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan
bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).
2. Bidang Sosial Budaya
Dalam hal sosial dan
budaya, TIK memberikan dampak yang tak sedikit, baik dampak positif maupun
negatif. Dampak positif diantaranya adalah:
a. Informasi
yang ada di masyarakat dapat langsung dipublikasikan dan diterima oleh
masyarakat. Sumber informasi tidak hanya berasal dari satu orang saja. Dalam
masyarakat, semua orang dapat menjadi sumber informasi. Setiap orang dapat
saling bertukar informasi satu sama lain. Informasi itu pun menyebar sampai kepada
seluruh lapisan masyarakat dengan cepat melalui media-media TIK yang ada.
b. Hubungan
sosial antar masyarakat dapat berlangsung dimana saja dan kapan saja.
Misal : A
berada di kota Bandung dan B berada di kota Makassar. Mereka
berkomunikasi
melalui ponsel. Mereka saling mengabarkan kondisi satu sama lain dan
saling
bertukar cerita. Itulah sedikit gambaran pemafaatan TIK dalam hubungan
interaksi
sosial.
Walaupun berjauhan dan berada dalam zona waktu yang berbeda, mereka tetap
dapat
berkomunikasi dan saling bertukar informasi.
c. Sosialisasi
kebijakan pemerintah dapat lebih cepat disampaikan kepada masyarakat.
Peraturan pemerintah
serta kebijakannya dapat keluar pada waktu yang tidak dapat diprediksi. Masa
berlakunya pun kadang bersifat tentatif. Masyarakat pun sering dibingungkan
oleh masalah ini. Karena keterlambatan info, masyarakat dirugikan oleh hal ini.
Oleh karena itu, publikasi kebijakan serta peraturan pemerintah memerlukan
media TIK, misalnya televisi, radio dan internet. Dengan begitu, masyarakat
dapat dengan mudah dan cepat mengetahui peraturan dan kebijakan pemerintah yang
sudah maupun baru keluar.
d. Tumbuhnya
sikap percaya diri dan motivasi tinggi.
Masyarakat memiliki rasa percaya diri yang tinggi dengan adanya TIK. Hal
ini
dibuktikan dari fakta-fakta yang ada di dunia maya, misalnya jejaring
sosial. Mereka
berani
tampil secara terbuka, baik kepada orang yang dikenalnya bahkan yang tidak
kenal
sama sekali. Mereka mengekspos pribadinya dengan memberikan informasi
informasi
yang sedang terjadi, baik itu penting atau tidak. Mereka berlomba-lomba untuk
mendapatkan dan menyampaikan info terkini, hal ini juga dapat
memperlihatkan tingkat
kompetensi antar individu pun semakin besar.
e. Adanya
“share” budaya antar daerah.
Kebudayaan dimiliki oleh setiap kelompok dari setiap daerah dalam setiap
bangsa. Tidak
hanya
dengan penampilan atau pertunjukkan saja budaya itu dipublikasikan. Dengan TIK
pun,
antar kelompok masyarakat dapat menyampaikan kebudayaan yang dimiliki oleh
masing-masing untuk kemudian dipelajari dan dilestarikan. Tidak hanya
dalam satu
Negara,
tetapi dapat juga antar Negara.
Dampak
negatif TIK dalam bidang sosial dan
budaya adalah sebagai berikut.
a. Timbulnya
jenis kejahatan baru.
Kejahatan
yang timbul antara lain penipuan, pencurian nomor kartu kredit, pornografi,
pengiriman email sampah (spam), pengiriman virus, penyadapan saluran
telepon,
memata-matai aktivitas seseorang (spyware), dan mengacaukan trafik
jaringan.
Kejahatan-kejahatan ini sulit dideteksi karena dikerjakan dengan
fasilitas TIK, salah
satunya
internet.
b. Maraknya
perilaku menyimpang yang terjadi di kalangan masyarakat pada umumnya dan remaja
pada khususnya.
Perilaku
menyimpang disebabkan oleh merosotnya moral yang ada di masyarakat.
Kurangnya
filterisasi akan informasi serta budaya yang diterima dari TIK menjadi faktor
pokok
timbulnya permasalahn ini. Hal yang seharusnya salah justru dibenarkan dan yang
benar
justru disalahkan. Perilaku yang melawan norma yang ada di masyarakat pun kian
merebak, tak hanya pada kalangan remaja
atau pelajar saja yang memang masih labil,
tetapi juga pada masyarakat “dewasa”.
c. Menurunnya tingkat kepercayaan kepada
lingkungan sekitar.
Kemudahan akses informasi semakin
melemahkan rasa percaya pada orang-orang
sekitar. Banyak orang justru lebih
men-”dewa”-kan internet (khususnya) untuk mencari
informasi dibandingkan bertanya
langsung pada orang sekitar yang secara umum
mengetahui. Atau bahkan mereka pun
kadang sudah sulit sekali percaya pada polisi lalu
lintas untuk menanyakan jalan
sekalipun. Rasanya kalau tidak “googling” tidak afdol.
d. Kurangnya
ruang privasi.
Hadirnya
situs-situs jejaring sosial tidak hanya membantu untuk menghubungkan
individu
yang satu dengan yang lain atau dengan kelompoknya. Layanan ini memberikan
penggunanya kebebasan untuk membuka diri dan melihat-lihat info serta
privasi orang
lain.
Privasi bukan lagi menjadi barang mahal.
e. Masuknya
budaya asing yang kurang baik dan tidak difilter.
Banyak
budaya asing, baik penampilan maupun gaya hidup, yang masuk ke kelompok
kelompok
masyarakat. Tidak hanya budaya baik yang ada, tetapi budaya yang kurang
baik pun
dapat masuk dan lambat laun apabila tidak difilter secara dini, budaya tersebut
bukannya
membangun tapi malah justru mengerogoti budaya asli yang ada di kelompok
tersebut.
f. Meningkatnya
angka pengangguran.
Masalah
yang satu ini sangat menarik perhatian. Kini, teknologi seolah-olah
menggantikan manusia dalam segala bidang, termasuk pekerjaan.
Kreatifitas manusia
pun
menjadi tumpul. Mereka menjadi tergantung akan teknologi. Hampir semua
pekerjaan
dilakukan oleh mesin-mesin otomatis. Sehingga makin banyak pengangguran
karena
tenaga mereka tergantikan oleh mesin-mesin otomatis tersebut.
3. Bidang
Bidang Perniagaan dan Perdagangan
Dampak positif teknologi
informasi dan komunikasi di bidang perniagaan dan perdagangan di antaranya
sebagai berikut.
a. Membuka
Peluang Bisnis Baru
Fenomena
perubahan yang muncul seiring dengan maraknya internet adalah tumbuh
menjamurnya bisnis berbasis internet semacam detik.com. Nama – nama
situs dagang di
internet
semacam Google, Yahoo, Amazon, eBay, lelang.com, indoexchange.com,
Klikbca,
dan lain sebagainya sudah menjadi istilah familiar di kalangan bisnis dan
pengguna
TIK. Awal tahun 1999 hingga akhir 2000 dunia bisnis pernah mengalami
booming dotcom, suatu model bisnis baru yang
dikembangkan dengan menggunakan
internet
sebagai sarana dan media transaksi.
Electronic Business (e-business) dan Electronic Commerce (e-commerce)
menjadi jargon
yang
masih hidup hingga kini. Bahkan futuris sekelas Lester Thurow, Carl Shapiro,
Paul
Krugman,
Don Tapscott menjelang pergantian abad milenium dengan yakin mengatakan
internet
akan mengubah conventional economy menjadi new economy atau digital
economy.
Suatu kondisi ekonomi yang diwarnai dengan aktivitas bisnis berbasiskan
transaksi
melalui internet.
b.
Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
c. Terjadinya
industrialisasi
d.
Menjamurnya bisnis berbasis internet
Fenomena
perubahan yang muncul sering dengan maraknya internet adalah tumbuh
menjamurnya bisnis berbasis
internet semacam detik.com. nama – nama situs dagang di
internet
semacam Google, yahoo!, Amazone, eBay, lelang.com, indeshange.com,
klikbca,
dan lain – lain sudah menjadi istilah familier dikalangan pembisnis dan
pengguna
TIK.
e.
Produktifitas dunia industri semakin meningkat.
f. Konsumen
tidak perlu mndatangi toko untuk mendapatkan barang
g. Pembeli
dapat menghemat waktu dan biaya transportasi dalam berbelanja
h. Konsumen
mempunyai lebih banyak pilihan karena dapat membandingkan semua produk
yang ada
di internet.
i. Konsumen
dapat membeli barang yang terdapat di Negara lain yang mungkin belum
tersedia
di dalam negeri.
Dampak negatif teknologi informasi dan komunikasi di
bidang perniagaan dan perdagangan di antaranya sebagai berikut.
a. Mendorong
Tindakan Konsumtif dan Pemborosan dalam Masyarakat
Teknologi informasi dan komunikasi seperti internet, televisi, dan radio
banyak
menawarkan beragam macam barang atau produk kebutuhan bagi masyarakat.
Barang
barang
tersebut dapat berupa barang-barang primer, sekunder, hingga tersier. Banyak
cara
yang ditawarkan oleh pemilik produk agar masyarakat mau membeli produk buatan
mereka,
mulai dari pemberian potongan harga, hadiah, keuntungan, gaya hidup, mode,
hingga
kemewahan. Akibatnya masyarakat menjadi cenderung konsumtif (tindakan
konsumsi
yang cenderung berlebihan) dan boros karena mendorong mereka untuk terus
belanja
dan mengeluarkan uang untuk membeli barang yang bukan kebutuhan pokok
mereka.
b. Menambah angka pengangguran karena tenaga
manusia banyak yang digantikan dengan mesin-mesin.
4. Bidang
Pemerintahan
Dampak positif TIK di bidang pemerintahan di antaranya
adalah sebagai berikut.
a. Mendorong
Tumbuhnya Proses Demokrasi
Setelah
lebih dari tiga dekade di bawah kepemimpinan nasional yang otoriter dan
dengan
demokrasi perwakilan yang semu, kekuasaaan presiden hampir tak terbatas, dan
maraknya
perilaku yang bersifat kolusi dalam arena politik nasional, dorongan
perubahan ke arah negara Indonesia yang lebih demokratis menjadi semakin
mudah
dengan adanya fasilitas TIK.
b. Meningkatkan
Kualitas dan Kuantitas Layanan Publik
Dampak
TIK tidak saja melanda perusahaan atau organisasi privat atau swasta. Al Gore
dikala
masih menjadi Wakil Presiden Amerika Serikat, menjadi pejabat negara pertama
di dunia
yang menyatakan perlunya birokrasi pemerintahan dalam memanfaatkan TIK,
terutama
untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan publik.
c.
Meningkatkan layanan kepada masyarakat.
d. Meningkatkan
hubungan antara pemerintah dengan dunia usaha dan masyarakat karena
informasi
lebih mudah didapat.
e,
Tersedianya informasi yang mudah diakses oleh masyarakat.
Dampak negatif TIK di bidang pemerintahan di antaranya
adalah sebagai berikut.
a. Penggunaan
persenjataan canggih untuk menyerang pihak lain demi kekuasaan dan kekayaan
suatu negara.
b. Terorisme
yang semakin merajalela.
c. Kurangnya
privacy suatu negara akibat kerahasiaan yang tidak terjamin dengan semakin
canggihnya alat –alat pendeteksi.
d, Munculnya
kejahatan jenis baru